BREAKING NEWS SULAWESI: FAJAR – DPP Partai Golkar menunda keputusan terkait usungan di Pilgub Sulbar, Alotnya pembahasan menjadi pemicu.
Partai Golkar Sulbar memastikan
tidak akan mengakomodasi calon gubernur dan wakil gubernur yang tak punya
perhatian ke partai. Hal ini sudah menjadi tekad Golkar dalam mengusung
cagub/cawagub di Pilkada Sulbar 2017. Pelaksana tugas Ketua Golkar Sulbar Hamka
B Kady mengatakan membesarkan Partai Golkar di Sulbar sudah menjadi kewajiban
calon gubernur/wagub apabila ia berhasil memenangkan pilkada nanti. “Kita ingin
calon kita punya perhatian penuh ke partai, bisa membesarkan partai. Masak
sampai saat ini Golkar Sulbar belum punya kantor. Sudah lebih 10 tahun masih
ngontrak kantor. Ini namanya tidak punya perhatian ke partai,” ujar Hamka dalam
keterangan tertulis, Selasa 2 Agustus.
Sekarang survei bukan lagi menjadi faktor penentu utama dalam menentukan calon
yang akan diusung oleh Golkar. Survei memang perlu, tetapi bukan keharusan,”
bebernya. Selain tiga kandidat yang santer beredar, yakni Ali Baal Masdar,
Muhyina Muin, dan Enny Anggraeny Anwar,
DPP Golkar memunculkan dua nama baru
yaitu Ibnu Munzir dan Hasanuddin Mas’ud. Selain itupulah Annar Salahuddin Sampetoding di kabarkan sudah mengumpul KTP sebagai isyarat bakal maju Independen namun tak tutup kemunkinan ia juga bakal mengendarai Partai karena ia salah satu Pengurus Partai Besar, Hamka mengatakan, DPD punya
perhitungan dan pertimbangan untuk mengusulkan nama tersebut. “Berdasarkan
juklak, DPP bisa mengusulkan nama. Makanya, setelah ada beberapa nama yang masuk
dari DPD, kita tambahkan lagi dua nama untuk diseleksi dan dipertimbangkan
yaitu Ibnu Munzir dan Hasanuddin Mas’ud,” bebernya.
Leave a Reply