Sejumlah pilot pesawat yang ingin mendarat di Bandara
Internasional Sultan Hasanuddin Makassar diserang sinar laser. Dampaknya ruang
kendali pilot berwarna hijau. Pilot mengalami kebutaan sementara. “Pesawat bisa
jatuh,” kata General Manager Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) Novy
Pantaryanto kepada wartawan di SMAN 7 Makassar, Jumat 23 September 2016.
Menurut Novy selama semester satu 2016, MATSC sudah menerima
100 aduan gangguan dari sinar laser. “Tiga orang sudah kami tangkap,” katanya.
Dia mengatakan, sinar laser yang digunakan untuk menyerang
pilot adalah sinar laser yang banyak dijual di pinggir jalan. Harganya Rp 5
ribu sampai Rp 10 ribu per buah. Pilot diserang pada saat posisi kritis. “Saat
pesawat mau mendarat,” katanya.
Saat pesawat mau mendarat, semua kontrol dilakukan pilot
secara manual. Pilot juga harus memiliki penglihatan yang baik untuk melihat
landasan. “Kalau matanya kabur, bisa berbahaya bagi keselamatan penumpang dan
pesawat. Juga masyarakat yang ada di bawah,” kata Novy.
Lihat juga : Video pilot ditembak sebelum mendarat di
Bandara Hasanuddin Makassar
Hasil penelusuran petugas MATSC, penyerang pilot dengan
sinar laser ini berasal dari jembatan kembar perbatasan Gowa – Makassar, Daya,
Sudiang, dan Pantai Losari. “Pelaku sulit kami tangkap, karena setiap ada
laporan, petugas yang menuju sumber sinar laser tidak lagi menemukan pelaku,”
kata Novy.
Tiga orang yang ditangkap statusnya masih pelajar. “Mereka
tidak tahu dampak dari sinar laser ini. Makanya kami gencar lakukan
sosialisasi,” kata Novy.
MATSC sudah bekerja sama dengan operator telekomunikasi
untuk mengirim pesan singkat tentang bahaya sinar laser ke masyarakat.
Targetnya 14 ribu SMS secara acak. “Sudah 4 ribu sms yang kami kirim,” kata
Novy.
Novy juga mengaku telah meminta pemerintah daerah untuk
lebih aktif mengawasi perdagangan dan penggunaan sinar laser. “Sementara
pendekatannya masih persuasif,” katanya.
Leave a Reply