Ini Balasan Surat Dari Guruna Rahing, Surat Sakit dari Rahing Kepada Guru Jadi Viral Di Media Sosial

Pada media sosial dan grup chat instant messenger sedang viral foto surat pemberitahuan dari orangtua siswa/murid kepada guru.
Diberitahukan, siswa/murid tersebut sedang sakit.
Namanya adalah Rahing, namun tak diketahui asal sekolahnya.
Hanya tertera nama daerah tempat tinggal orangtuanya, yakni Bontonompo.
Jika merujuk pada nama-nama daerah, Bontonompo adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Mayoritas penduduk Bontonompo adalah orang (suku) Makassar.
Bahasa digunakan orangtua Rahing dalam surat tersebut pun berlogat Makassar.
Jika mengaku pada bahasa Indonesia baku, surat ditulis orangtua Rahing dihiasi salah tulis (typo).
Kendati demikian, kalimatnya amat puitis.
Pembaca surat didugah emosinya agar menaruh empati kepada Rahing.
Silakan baca salinan isi suratnya berikut ini.

Kepada Yth
Bapak/Ibu Guruna Rahing
di- Tempa’/Sekolah
Assalamu Alaikun Wr. Wb,
Alangkah indahnya pagi ini, matahari bersinar dengang terang. Burun-burun pung bernyanyi dang senan. Bunga-bunga di tamang semerbak mewangi dang bermekarang. Tapi ibara’ bunga ada satu yan layu, yaitu Rahing. Hari ini dia tida’ bisa masu’ sekolah ka sakitki kasiang.
Sekiang dan Terima kasih

Bontonompo’, 7 September 2016

Orang tuana Rahing

Saat surat ini sedang viral, belum terungkap siapa sosok Rahing sesungguhnya.
Betulkah masih ada orangtua peserta didik mengirim surat kepada guru kala hampir semua orang memiliki telepon genggam dan tak sedikit mampu mengurim surat via e-mail.
Jika ditelaah, kemungkinan Rahing adalah tokoh fiksi seperti Mukidi yang sedang fenomenal.
Surat orangtua Rahing menjadi viral selang sekitar sepekan pascakisah humor Mukidi juga viral.
Jika penulis kisah humor Mukidi terungkap, yakni Soetantyo Moechlas, lain halnya dengan penulis surat orangtua Rahing yang masih menjadi misteri.
Saat penulis asli surat belum terungkap, kini muncul balasannya mengatasnamakan guru.
Dalam surat balasan, bahasa digunakan pun bahasa berlogat Makassar.
Namun, nadanya agak menantang.

Berikut salinan isi surat balasan.

Kepada Yth
Orang tuana Rahing
diTempat

Sekuntung salang seribu maaf,
Bunga yang layu, akang saya siram, sampaina mekar, dan akan berharap akan mengeluarkan wewangian yg semerbak, walau kutahu sekarang lagi kemarau dan tidak ada air, tapi saya rela, belikan Air galong untuk menyiram i.rahing
Semoga hari ini Rahing yg layu Besok bisa Bersahaja lagi.

Yang mengirim

 Guruna Rahing



This entry was posted by MEDIA MAHAKARYA PROPERTY. Bookmark the permalink.

Leave a Reply