MENGISAP LEM FOX, MARAK DI PINRANG

MEDIAnya RAKYAT SULAWESI:- Entah siapa yang memulai, menghirup lem fox sekarang ramai dilakukan khususnya anak-anak dan remaja. “Ngelem Fox” istilah untuk menghirup aroma lem yang konon menghadirkan halusinasi tersendiri. Benarkah ???Sebut saja Aco (nama samaran) seorang anak yang usianya masih 13 tahun yang duduk di salah satu SLTP di Pinrang kepada kabar Inspirasi menuturkan kebiasaan dirinya menghirup lem fox ini sudah berlangsung lama dan mempunyai ketergantungan tersendiri. menurut dia setelah menghirup langsung menciptakan halusinasi sesuai dengan kemauan mereka “kami bisa terbang kelangit, bisa membengkokkan tiang listrik, bisa melemparkan orang dari halusinasi lem fox ini” ungkapnya.

Entah benar atau tidak, namun hal yang hampir sama di katakan Baso (nama samaran), seorang bocah yang berusia kurang lebih 15 tahun dan putus sekolah ini mengaku kebiasaan menghirup lem ini berawal dari teman-temannya. Harganya murah dan bisa membuat menciptakan adrenalin dari benda tersebut “awalnya tidak terjadi apa-apa, tapi lama kelamaan muncul rasa percaya diri dan tidak takut dan kadang terjadi halusinasi dengan kekuatan super” ujarnya.
menghirup Lem Fox sudah menjadi trend tersendiri di kalangan remaja, namun pertanyaan yang muncul apakah kebiasaan ini tidak membahayakan bagi anak-anak. Dikuti dari http://catatanngocol.blogspot.co.id,  semakin banyak remaja bahkan anak-anak yang suka menghirup aroma lem fox, apakah hal ini membahayakan tubuh?
  • Sesaat setelah menghirup lem fox penggunanya akan merasa “fly” karena kandungan LSD (Lysergic Acid Diethilamide) yang ada dalam lem yang masuk melalui hidung akan mengubah pikiran, suasana hati, perasaan dna perilaku seseorang. LSD adalah golongan zat aditif lainnya yang dapat menimbulkan halusinasi.
  • Pemakaian terus menerus akan membuat ketergantungan secara fisik dan psikologis.
  • Resiko yang terjadi selanjutnya adalah kerusakan sistem saraf dan organ-organ penting lainnya seperti pernafasan dan paru-paru dan otak.
  • Pengaruh jangka pendek membuat pupil mata melebar, susah tidur, mulut kering, suhu tubuh meningkat, denyut jantung lebih cepat, tekanan darah meningkat dan koordinasi otot terganggu.
  • Pengaruh jangka panjang membuat penilaian yang salah tentang diri sendiri atau lingkungan, halusinasi, gampang panik, kebingungan cemas, bisa mengakibatkan gangguan jiwa (schizophrenia), hilangnya kendali diri dan dapat melakukan kekerasan pada diri sendiri dan orang lain. ( Andi Pangeran MEDIAnya RAKYAT SULAWESI )

This entry was posted by MEDIA MAHAKARYA PROPERTY. Bookmark the permalink.

Leave a Reply