RILIS PERS (Senin, 13 Februari 2017)
EAMS
TORAJA – Teka-teki atas Studi Kelayakan dan Lokasi proyek pembangunan Bandara Baru Toraja hingga kini masih menuai kontroversi serta membingungkan masyarakat Toraja.
Hingga berita ini diturunkan, sorotan atas Studi Kelayakan dan Lokasi Bandara BBK tetap menjadi topik terhangat di kalangan masyarakat Toraja, baik yang berdomisili di Toraja maupun yang berada diluar daerah. Termasuk oleh para kalangan netizen di beberapa komunitas Grup Facebook warga Toraja.
Belakangan, sebuah Jajak Pendapat dalam Grup Facebook Toraja bernama: Forum Politik Toraya (FPT) diposting oleh salah satu akun
Hasilnya, mayoritas netizen warga Toraja mendukung agar lokasi bandara di kembalikan ke tempat yang semestinya yakni Kambuno di Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara.
BBK sendiri disebut-sebut tidak terletak di Buntu Kunik tetapi terletak di Pitu Buntu Pitu Lombok/Palawa, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Jarak lokasi proyek dengan Buntu Kunik jauhnya sekitar 10 kilometer yang kemudian ditengarai fiktif.
Buntu Kunik dan Pitu Buntu Pitu Lombok/Palawa masih berada dalam satu kecamatan yakni Kecamatan Mengkendek Tana Toraja.
Belakangan, kondisi itu semakin hangat dan semakin memanas tatkala keberadaan Bandara BBK kemudian berujung pada aksi saling demo-mendemo antara pihak yang Pro dan Kontra.
Proyek Bandara BBK Tana Toraja, belakangan biaya permintaan proyek pembangunan justru membengkak dari rencananya awal sekitar Rp 310 Milyar, menjadi Rp 1.700 Milyar atau Rp 1,7 Triliun.
Beberapa Masyarakat Toraja melalui media sosial mulai bersuara bahwa jika dipaksakan pembangunannya justru akan menambah polemik karena Bandara yang semahal itu jadi pun tidak mampu di darati oleh Boeing seperti yang dijanjikan diawal pembangunannya
Lokasi proyek pembangunan Bandara Buntu Kunik (BBK) Toraja di Kecamatan mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai terkuak pada awal tahun 2016.
Pada Awal Februari 2017 adanya informasi dokumen rekomendasi DPR bahwa lokasi yang disurvey untuk pembangunan Bandara adalah Kambuno Nanggala. Sehingga masyarakat Toraja mulai bertanya-tanya apakah Bandara Buntu Kunik yang sudah mangkrak sejak 2015 akan dilanjutkan atau di hentikan. (*)
EAMS
TORAJA – Teka-teki atas Studi Kelayakan dan Lokasi proyek pembangunan Bandara Baru Toraja hingga kini masih menuai kontroversi serta membingungkan masyarakat Toraja.
Hingga berita ini diturunkan, sorotan atas Studi Kelayakan dan Lokasi Bandara BBK tetap menjadi topik terhangat di kalangan masyarakat Toraja, baik yang berdomisili di Toraja maupun yang berada diluar daerah. Termasuk oleh para kalangan netizen di beberapa komunitas Grup Facebook warga Toraja.
Belakangan, sebuah Jajak Pendapat dalam Grup Facebook Toraja bernama: Forum Politik Toraya (FPT) diposting oleh salah satu akun
Hasilnya, mayoritas netizen warga Toraja mendukung agar lokasi bandara di kembalikan ke tempat yang semestinya yakni Kambuno di Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara.
BBK sendiri disebut-sebut tidak terletak di Buntu Kunik tetapi terletak di Pitu Buntu Pitu Lombok/Palawa, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Jarak lokasi proyek dengan Buntu Kunik jauhnya sekitar 10 kilometer yang kemudian ditengarai fiktif.
Buntu Kunik dan Pitu Buntu Pitu Lombok/Palawa masih berada dalam satu kecamatan yakni Kecamatan Mengkendek Tana Toraja.
Belakangan, kondisi itu semakin hangat dan semakin memanas tatkala keberadaan Bandara BBK kemudian berujung pada aksi saling demo-mendemo antara pihak yang Pro dan Kontra.
Proyek Bandara BBK Tana Toraja, belakangan biaya permintaan proyek pembangunan justru membengkak dari rencananya awal sekitar Rp 310 Milyar, menjadi Rp 1.700 Milyar atau Rp 1,7 Triliun.
Beberapa Masyarakat Toraja melalui media sosial mulai bersuara bahwa jika dipaksakan pembangunannya justru akan menambah polemik karena Bandara yang semahal itu jadi pun tidak mampu di darati oleh Boeing seperti yang dijanjikan diawal pembangunannya
Lokasi proyek pembangunan Bandara Buntu Kunik (BBK) Toraja di Kecamatan mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai terkuak pada awal tahun 2016.
Pada Awal Februari 2017 adanya informasi dokumen rekomendasi DPR bahwa lokasi yang disurvey untuk pembangunan Bandara adalah Kambuno Nanggala. Sehingga masyarakat Toraja mulai bertanya-tanya apakah Bandara Buntu Kunik yang sudah mangkrak sejak 2015 akan dilanjutkan atau di hentikan. (*)
Kalau benar Lokasi Kambuno, Kecamatan Nanggala, Toraja Utara yang layak untuk Bandara Toraja, berarti selama ini???
ReplyDeleteTerima kasih atas komentar dan pengunjungan di link portal kami
ReplyDelete